
Regina Claudia, salah satu mahasiswi Prodi Ekonomi Pertanian dna Agribisnis menjadi salah satu dari delapan peserta Program SUIJI-SLP perwakilan dari UGM. Six University Initiative Japan-Indonesia Service Learning Program (SUIJI-SLP) adalah program kerja sama antara 3 universitas di Indonesia (UGM, IPB, dan Unhas) dengan 3 universitas di Jepang (Ehime University, Kagawa University, dan Kochi University).
Regina menceritakan, program SUIJI ini menawarkan peluang belajar langsung di tengah masyarakat setempat, baik untuk memahami nilai-nilai budaya maupun pola hidup mereka. “Ternyata, belajar kebudayaan Jepang langsung dari masyarakat Jepang itu benar-benar mindful dan meaningful!” ungkapnya.
Proses seleksi program ini melibatkan pengisian formulir, pengumpulan transkrip nilai, dan wawancara dengan profesor serta guru besar di FTP. Regina mengaku awalnya tidak memiliki ekspektasi tinggi, bahkan mendaftar hanya dengan niat mencoba. Namun, hasilnya melebihi dugaannya. Ia bersyukur mendapatkan kesempatan tersebut dan merasa program ini memberikan pengalaman yang tak ternilai.
Pada program ini, Regina ditempatkan di Ehime University di Matsuyama, Jepang, dan menjalani kegiatan service learning di Ainan-cho. Program berlangsung dari 5 hingga 25 September 2024. Hari-hari pertama dihabiskan di universitas tuan rumah, tinggal di share house khas Jepang yang mengingatkannya pada rumah Doraemon. Selama tiga hari itu, ia mengikuti kuliah dari para sensei serta persiapan untuk kegiatan di lapangan.
Setelah itu, Regina dan peserta lain berangkat ke Ainan-cho dengan bus. Di lokasi ini, mereka terlibat langsung dalam berbagai aktivitas masyarakat. Salah satu momen berkesan bagi Regina adalah bertemu diaspora Indonesia di Ainan dan memasak masakan Indonesia untuk penduduk setempat. “Seru banget!” katanya penuh antusias.
Regina berharap lebih banyak mahasiswa yang tertarik mengikuti program ini di masa depan. “Aku berharap program ini bisa menjadi batu loncatan yang baik untuk mahasiswa klaster agro UGM untuk menambah ilmu dan pengetahuan selama masih jadi mahasiswa,” tutupnya. Melalui program SUIJI-SLP, Regina tak hanya belajar tentang budaya dan masyarakat Jepang, tetapi juga menemukan makna mendalam dalam pembelajaran berbasis pelayanan. Pengalaman ini menjadi bukti bahwa keterlibatan aktif dalam program internasional dapat membuka wawasan dan memperkaya perjalanan akademik seorang mahasiswa.