Desember
Pada 5 Desember 2024, Auditorium Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) menjadi tempat berlangsungnya acara diskusi dan pemutaran film dokumenter yang mengangkat isu penting terkait ketahanan pangan Indonesia. Acara tersebut diselenggarakan oleh UGM Channel, dengan judul film dokumenter ”Di Balik Lumbung Pangan: Bukankah Kita Sudah Cukup Mampu Menghadapinya?”.
Film dokumenter ini mengupas bagaimana masyarakat di pulau terluar Indonesia berjuang dalam menjaga kedaulatan pangan mereka dengan tantangan globalisasi dan perubahan iklim. Setelah pemutaran film, diskusi mendalam pun digelar. Salah satu pemantik diskusi dalam acara tersebut adalah Prof. Dr. Jamhari, S.P., M.P. selaku profesor dari Program Studi Ekonomi Pertanian dan Agribisnis UGM yang juga dikenal sebagai pakar dalam bidang ketahanan pangan.
Mahasiswa Program Studi Ekonomi Pertanian dan Agribisnis angkatan 2022 melakukan Praktikum Pengkajian Sosial Ekonomi Pertanian di Kabupaten Gunung Kidul pada 1-4 November 2024. Kegiatan tersebut bertujuan supaya mahasiswa mengetahui kondisi sosial ekonomi petani di Kabupaten Gunungkidul melalui Survey dan wawancara langsung dengan petani.
Praktikum Pengkajian Sosial Ekonomi Pertanian memiliki berbagai rangkaian kegiatan agar mahasiswa memiliki kemampuan handal sebagai akademisi. Setelah melakukan praktikum lapangan dengan wawancara petani, mahasiswa kemudian menuliskan hasil kajiannya dalam bentuk laporan ilmiah yang berisi keadaan umum wilayah, karakteristik responden, analisis kondisi sosial, analisis biaya, pendapatan, keuntungan usaha tani serta tingkat kesejahteraan petani. Hal itu diharapkan dapat memberikan gambaran pada mahasiswa mengenai potret usaha tani di Kabupaten Gunung Kidul dan kondisi rumah tangga petani. Untuk melancarkan pelaksanaan praktikum, mahasiswa didampingi oleh asisten praktikum dan dosen pembimbing. Rangkaian kegiatan praktikum ditutup dengan ujian dengan dosen berupa pemaparan hasil analisis.
Dengan semangat kolaborasi internasional, Prodi EPA terapkan case-based learning dalam mata kuliah manajemen agribisnis. Implementasi case-based learning tersebut dilakukan untuk mempersiapkan mahasiswa Prodi EPA menghadapi tantangan global. Kelas tersebut melibatkan mahasiswa dari tiga negara, yaitu Indonesia, Jepang, dan Korea Selatan. Mereka berhasil merumuskan solusi inovatif untuk permasalahan aktual dalam sektor agribisnis.
Kegiatan yang diselenggarakan pada tanggal 26 November 2024 ini mengusung dua tema utama, yakni production risk management dan human resource management. Mahasiswa dibagi menjadi dua kelompok besar untuk mendalami masing-masing tema. Dengan menggunakan pendekatan case-based learning, mereka dituntut untuk menganalisis kasus-kasus nyata di industri agribisnis, merumuskan masalah, dan merancang solusi yang efektif dari tiga negara, yaitu Indonesia, Jepang, dan Korea Selatan.
Setiap presentasi diikuti diskusi yang mendalam. Mahasiswa dari berbagai negara saling bertukar pikiran dan memberikan masukan terhadap ide-ide yang telah disampaikan. Perbedaan asal dan latar belakang budaya menjadi kekuatan tersendiri dalam menghasilkan solusi-solusi yang inovatif dan komprehensif.