Pertanian organik merupakan sistem pertanian yang mendorong kesehatan tanah dan tanaman melalui berbagai praktik, seperti menggunakan bahan alami dan daur ulang hara bahan organik, tidak menggunakan pupuk dan pestisida sintetis, serta tidak menggunakan pupuk hasil rekayasa. Program Studi Ekonomi Pertanian dan Agribisnis mengundang Shofyan Adi Cahyono dari Sayur Organik Merbabu dalam kuliah tamu pada Rabu, 27 September 2023 bertemakan Efisiensi Pengembangan Usaha Tani Organik.
SOM mengawali praktek bisnis di tahun 2007. Berangkat dari permasalahan tidak adanya pembeli sayuran organik dari petani di lereng Gunung Merbabu. Alasan utamanya konversi petani di sekitar lereng merbabu diantaranya
– lahan semakin tidak subur,
– serangan OPT semakin tidak terkendali,
– petani rentan sakit akibat bahan kimia,
– harga pupuk-pestisida yang semakin mahal,
– harga sayur konvensional yang fluktuatif dan dipermainkan tengkulak
Proses persiapan budidaya sayur organik dapat dilakukan dengan:
- Penyiapan pra budidaya berupa sarana dan prasarana penunjang kegiatan budidaya pertanian organik
- Penyiapan sumber air alami atau menggunakan filtrasi air buatan untuk meminimalisasi kontaminasi bahan non-organik
- Menggunakan benih lokal organik dan menekan penggunaan benih hibrida non-GMO dengan perlakuan tertentu
- Penggunaan pupuk organik padat maupun cair dan menggunakan pupuk pabrikan berlabel organik
- Menggunakan pestisida hayati, menerapkan penanaman varietas tahan hama, menerapkan kultur teknis yang baik untuk menekan serangan OPT
- Tahap panen harus dilakukan di masa, waktu, dan dengan cara yang tepat. Tahap pasca panen tetap mengutamakan proses yang organik tidak menggunakan fumigasi.
- Menerapkan standar mutu sayuran organik apabila ingin mendistribusikan produk ke toko retail di Indonesia dengan bentuk sertifikasi
Petani konvensional di sekiran SOM, pada awalnya hanya mengikuti pengalaman turun temurun sehingga dalam melakukan konversi ke organik cukup sulit. Saat ini, sumber informasi sudah banyak dan mudah diakses. Tapi tidak menutup mata, SOM cukup sulit mengajak petani-petani senior untuk mau konversi ke organik. SOM lebih aktif menyasar ke petani milenial yang lebih aware terhadap lingkungan.