Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM) menjalin kerjasama Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dengan PT Rumah Mocaf Indonesia. Kerja sama ini diinisiasi oleh Program Studi Ekonomi Pertanian dan Agribisnis, Departemen Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian UGM. Penandatanganan perjanjian kerjasama telah dilaksanakan pada hari Jumat, 20 Januari 2023 secara luring di Ruang Kerjasama dan Alumni Fakultas Pertanian UGM. Acara tersebut dihadiri oleh perwakilan Fakultas Pertanian UGM dan PT Rumah Mocaf Indonesia. Penandatanganan kerja sama dilakukan oleh Ir. Jaka Widada, M. P., Ph. D. selaku Dekan Fakultas Pertanian dan Akhmad Arwyn Imamur Rozi, S. T., M. B. A. selaku Managing Director PT Rumah Mocaf Indonesia. Perusahaan ini merupakan perusahaan agribisnis yang memproduksi, memasarkan, dan mengembangkan produk Mocaf (Modified Cassava Flour) dan olahannya melalui socio agropreneurship kemitraan dengan lebih dari 452 petani singkong di Banjarnegara. Pemasaran produknya tidak hanya memenuhi pasar dalam negeri tetapi juga diekspor ke beberapa negara salah satunya Turki.
Perjanjian kerja sama antara kedua pihak tersebut diinisiasi untuk mendukung pelaksanaan kegiatan riset dan magang praktik kerja lapangan bagi mahasiswa. Kegiatan MBKM yang terdiri dari BKP Magang dan Riset ini diharapkan dapat menjadi sarana belajar dan sarana untuk mengembangkan kemampuan baik itu akademis maupun non akademis yang dimiliki oleh mahasiswa. Melalui MBKM Magang, mahasiswa dapat mengembangkan kompetensi dan kreativitasnya melalui pengalaman langsung di lapangan sehingga lebih siap untuk memasuki dunia kerja nantinya. Melalui BKP Penelitian, mahasiswa diharapkan mampu melakukan kajian dan memberikan solusi atas permasalahan yang terjadi di lapangan. Aktivitas mahasiswa selama melakukan kegiatan MBKM juga dapat dikonversikan ke dalam satuan kredit semester yaitu sebesar 20 SKS. Kolaborasi ini merupakan salah satu bentuk sinergi antara kampus dengan dunia industri dengan tujuan untuk menghasilkan lulusan yang berkompeten dan berdaya saing.
Reportase: Hariyani Dwi Anjani dan Jenny Kurnia Putri