Dalam rangka pelaksanaan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang dicanangkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Program Studi Ekonomi Pertanian dan Agribisnis (Prodi EPA), Departemen Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada memfasilitasi mahasiswa yang memiliki minat pemberdayaan kepada masyarakat melalui Bentuk Kegiatan Pembelajaran (BKP) Membangun Desa. Prodi EPA telah menjalin Kerjasama dengan Kalurahan Trirenggo, Kecamatan Bantul, Kabupaten Bantul sebagai mitra dalam menjalankan program tersebut.
Kegiatan penerjunan mahasiswa MBKM BKP Membangun Desa Prodi Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada dilaksanakan pada 17 Februari 2022 di Kantor Kalurahan Trirenggo, Kapanewon Bantul, Kabupaten Bantul. Acara diawali dengan pembukaan dan sambutan dari Lurah Trienggo Ibu Erna Kusumaningsih, M. OR, dilanjutkan penyampaian maksud dan tujuan kedatangan Tim Dosen dan Mahasiswa Prodi Ekonomi Pertanian dan Agribisnis untuk pelaksanaan MBKM Membangun Desa diwakili oleh Bapak Anung Pranyoto, S.P., M.P., M.Ec bersama Tim Dosen BKP Membangun Desa yaitu Gilang Wirakusuma, S.P.,M.Sc dan Hariyani Dwi Anjani, S.P., M.Sc. dilanjutkan perkenalan mahasiswa. Ada sejumlah 6 orang mahasiswa yang diterjunkan yaitu terdiri dari:
- Albertus Anggara Andreantono Adi,
- Anindita Febriana S.,
- Ghumaisa Nihrira,
- Ageng Pangestuti,
- Afika Widiasti, dan
- May Liano Rahma M.
Gambar 1. Pamong Kelurahan Trirenggo, Tim Dosen dan Mahasiswa MBKM Prodi Membangun Desa Prodi EPA
Tema MBKM Membangun Desa yang diusung yaitu “Pengembangan Agro-Food Based Tourism di Kawasan Urban Kalurahan Trirenggo, Kapanewon Bantul, Kabupaten Bantul”. Keunikan dan potensi ekonomi lokal menjadi dasar dan sumber pengembangan ekonomi daerah. Kalurahan Trirenggo, Kapanewon Bantul berlokasi di jantung Kabupaten Bantul, memiliki potensi utama lapangan Trirenggo yang strategis didukung oleh adanya beberapa potensi lokal berupa sentra kuliner Bakmi Jawa, UMKM batik EcoPrint, UMKM aneka produk olahan Kelor dan sentra industri kecambah tingkat rumah tangga yang mensuplai sebagian besar wilayah DIY. Selain itu, di Kalurahan Trirenggo juga telah dikembangkan kegiatan urban farming. Adanya Embung Niten menjadi potensi yang bisa mendukung pengembangan wisata. Kalurahan Trirenggo juga berdekatan dengan sentra industri kulit Manding (sepatu, tas, jaket, dompet, dan lain-lain).
Gambar 2. Penyerahan Mahasiswa MBKM oleh Prodi EPA kepada Lurah Trirenggo, Bantul
Keberadaan potensi–potensi tersebut memerlukan pengembangan lebih komprehensif sedemikian sehingga memberikan nilai tambah bagi produk lokal serta memberikan manfaat bagi masyarakat di mana pengembangan wisata sebagai daya tarik utama. Akses lokasi yang mudah dijangkau serta keberagaman sosial budaya masyarakat menambah keunikan kegiatan wisata. Kalurahan Trirenggo berada di jantung kota Kabupaten Bantul yang merupakan kawasan penyangga Daerah Istimewa Yogyakarta. Dengan demikian, pengembangan wisata dapat terintegrasi dengan pariwisata di Yogyakarta.
Tujuan utama dari kegiatan pengembangan ini adalah mewujudkan pembangunan masyarakat secara berkelanjutan dari sisi potensi wisata. Agro-Food Based Tourismmemberikan manfaat pariwisata bagi masyarakat luas sekaligus pembelajaran akan pentingnya pengembangan potensi lokal. Bagi masyarakat Kalurahan Trirenggo, pengembangan tersebut diharapkan memberikan dampak peningkatan pendapatan, pelestarian budaya dan lingkungan, keterbukaan kerjasama dengan daerah lain, berkembangnya pariwisata yang terintegrasi di wilayah Kalurahan Trirenggo dan sekitarnya.
Tujuan Kegiatan MBKM BKP Membangun Desa bagi mahasiswa adalah sebagai berikut:
- Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk memanfaatkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan keterampilan yang dimilikinya bekerjasama dengan banyak pemangku kepentingan di lapangan dalam membangun desa.
- Memberikan kesempatan kepada mahasiswa terjun langsung ke desa/komunitas, melakukan kajian potensi lokal, mengidentifikasi masalah dan mencari solusi untuk meningkatkan potensi dan menjadi desa/komunitas unggul melalui penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes), Rencana Kegiatan Pembangunan Desa (RKPDes), dan program strategis lainnya di desa atau komunitas bersama Dosen Pendamping, Pemerintah Desa, Penggerak Swadaya Masyarakat (PSM), Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa (KPMD), pendamping lokal desa, dan unsur masyarakat
- Meningkatkan kemampuan softskills dan leadership mahasiswa melalui kegiatan nyata di masyarakat
Gambar 3. Acara Pembukaan Penerjunan Mahasiswa MBKM Prodi EPA di Kantor Kalurahan Trirenggo
Oleh: Hariyani. D. Anjani