
Yogyakarta, 8 Mei 2025 – Monitoring dan Evaluasi (Monev) Tahap III untuk mahasiswa peserta program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dilaksanakan pada 10 Mei 2025 secara daring melalui Zoom Meeting. Monitoring dan Evaluasi MBKM skema Magang dimulai pukul 13.00 WIB yang dihadiri oleh mahasiswa, dosen pembimbing dan perwakilan mitra. Monitoring bertujuan untuk meninjau progres pelaksanaan magang, mengevaluasi pencapaian pembelajaran, serta memberikan arahan perbaikan untuk pelaksanaan magang yang lebih optimal.
Beberapa instansi mitra yang terlibat dalam kegiatan magang tahun ini meliputi instansi pemerintah, BUMN, perusahaan swasta, dan lembaga nasional. Mahasiswa yang ditempatkan di Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Magelang telah menyelesaikan pembelajaran di bidang administrasi perkantoran dan manajemen sumber daya manusia, aspek sarana dan prasarana pertanian dengan total capaian setiap mahasiswa sekitar 420 – 440 jam.
Di PT Hibrida Jaya Unggul, mahasiswa mendalami manajemen produksi baik di lahan pertanian Banguntapan maupun di area pergudangan. Seluruh kegiatan telah mencapai sekitar 440 jam, dengan rencana penyelesaian kegiatan pada 12 Juni 2025. Sementara itu, mahasiswa yang ditempatkan di Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Daerah Istimewa Yogyakarta telah melalui tahapan pra-KRS tanpa kendala. Kegiatan lapangan yang padat pada bulan April, khususnya terkait komoditas kopi dan tembakau, menambah wawasan mahasiswa mengenai kondisi lapangan kelompok tani dan peran pemerintah. Namun, karena jam kerja pemerintahan banyak berkurang akibat hari libur nasional dan cuti bersama, mahasiswa menggantinya dengan kegiatan mandiri dan kerja di akhir pekan.
Mahasiswa yang melaksanakan magang di PT Natural Nusantara berkontribusi aktif dalam proses pembuatan konten video produk untuk keperluan pemasaran media sosial. Mereka juga mengembangkan keterampilan dalam pengambilan gambar dan penyusunan narasi visual sesuai dengan karakteristik produk. Selain kegiatan rutin produksi konten, mahasiswa juga mengikuti kegiatan tematik setiap hari Rabu dan Sabtu. Meskipun demikian, pola kerja yang repetitif menjadi salah satu tantangan dalam menjaga semangat kerja.
Di PT Pagilaran Pusat Semarang, mahasiswa terlibat dalam pembuatan katalog produk, pengurusan dokumen halal dan MD, serta penyusunan rencana bisnis produk. Mahasiswa yang magang di Bank BPD Daerah Istimewa Yogyakarta berperan dalam kegiatan literasi keuangan kepada pedagang pasar, tenaga kerja Indonesia (TKI), dan mahasiswa di Sleman, dengan konversi mata kuliah yang telah sesuai. Sementara itu, di Kementerian Koordinator Bidang Pangan di Jakarta, mahasiswa berpartisipasi dalam rapat-rapat deputi dan membantu pelaksanaan kegiatan administratif di lingkup Deputi II. Mereka juga turut serta dalam kegiatan di Asisten Deputi yang menangani kebijakan peningkatan daya saing hortikultura, termasuk menyusun notulensi, daftar hadir, serta penjadwalan kegiatan.
Di Perum Perhutani KPH Kedu Utara Magelang, mahasiswa berkontribusi dalam penyusunan instruksi kerja sharing kopi, pembuatan dan pengeditan konten media sosial, serta dokumentasi kegiatan. Mereka juga terlibat dalam kunjungan ke lokasi tebangan untuk mempelajari teknis penebangan pohon di lahan miring, membantu pemenuhan berkas audit eksternal, memahami sistem persuratan digital ASME, serta rekapitulasi pendapatan wisata dan premi asuransi. Kegiatan ini juga mencakup pembelajaran proses jual beli kayu di tempat penimbunan kayu.
Secara keseluruhan, kegiatan magang ini menunjukkan keterkaitan yang erat dengan berbagai tujuan dalam Sustainable Development Goals (SDGs), antara lain SDG 4 (Pendidikan Berkualitas), SDG 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi), SDG 9 (Inovasi dan Infrastruktur), SDG 12 (Konsumsi dan Produksi yang Bertanggung Jawab), serta SDG 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan). Melalui keterlibatan langsung di sektor publik dan swasta, mahasiswa tidak hanya memperoleh pengalaman teknis, tetapi juga memahami tantangan dan dinamika yang dihadapi sektor pertanian, pangan, dan agribisnis di Indonesia.
Program Studi Ekonomi Pertanian dan Agribisnis UGM berharap kegiatan MBKM ini dapat terus ditingkatkan baik dari sisi kualitas pendampingan, ragam mitra, maupun integrasi pembelajaran. Harapannya, mahasiswa mampu mengaitkan pengalaman lapangan dengan teori akademik yang diperoleh di kampus, serta membangun kesiapan dan daya saing di dunia kerja yang dinamis dan kompleks. Dengan semangat kolaborasi dan pembelajaran adaptif, program ini diharapkan menjadi jembatan nyata antara pendidikan tinggi dan kontribusi terhadap pembangunan nasional yang berkelanjutan.
Penulis: Aprilia Dwi Hastuti dan Mila Amalia Utami
Admin Situs Web Ekonomi Pertanian dan Agribisnis, Fakultas Pertanian, UGM