IoT adalah keterhubungan antara lebih dari 1 perangkat yang di dalamnya terjadi pertukaran data. Contoh IoT yang diaplikasikan di dunia pertanian yaitu sistem irigasi otomatis (automatic irrigation system), I-Trap untuk melakukan monitoring terhadap hama, dan penggunaan drone untuk sprayer pemupukan dan pestisida. Program Studi Ekonomi Pertanian dan Agribisnis, Universitas Gadjah Mada menyelenggarakan kuliah tamu mata kuliah Ekonomi Regional pada 11 September 2023 dengan narasumber Nurul Trya Wulandari, Manager Digital Extention Society for Agriculture Application (DesaApps). Kuliah tamu ini mengusung tema Pengembangan Internet of Things di Bidang Agribisnis dan Perannya dalam Pembangunan Wilayah yang dimoderatori oleh Muh Amat Nasir, S.P., M.Sc (Dosen Pengampu Mata Kuliah Ekonomi Regional).
Nurul Trya Wulandari menyampaikan bahwa salah satu lembaga yang memfasilitasi forum dalam implementasi IoT adalah Desa Apps. Aplikasi ini berfungsi untuk data collection platform. Data ini penting untuk menunjang pertanian dalam hal:
1. Data : Nama pemilik/penggarap lahan, titik koordinasi lahan, jenis komoditas, waktu panen, luas lahan, jumlah panen, waktu tanam, system tanam
2. Information : Status kepemilikan lahan, lokasi lahan, sudah/belum panen, produktivitas/Potensi hasil, umur tanaman padi, sistem tanam yang digunakan
3. Knowledge : Diketahui nama-nama petani yag memenuhi kriteria untuk mendapatkan bantuan ganti rugi dari AUTP dengan nilai yang proporsional dengan luasan lahannya
4. Wisdom : Koordinasi antara perangkat desa, poktan/gapoktan, dan PPL untuk distribusi ganti rugi kepada petani
Tantangan di era digitalisasi pertanian, antara lain 1) beberapa pekerjaan manual/dilakukan oleh manusia tergantikan oleh mesin otomasi, 2) ego sectoral (ketidakinginan untuk menyebarkan data), 3) privasi dan keamanan data, 4) akses internet tidak memadai di beberapa daerah, dan 5) adanya komoditas impor yang dijual dengan harga murah. Solusi yang dapat dilakukan untuk menghadapi tantangan ini yaitu peningkatan literasi digital di kalangan petani, kaderisasi petani muda untuk rebranding pertanian modern, peningkatan kualitas dan kuantitas petani dalam hal IT, integrasi data, peningkatan infrastruktur pertanian, serta efisiensi sumber daya.